* 1. Di masa Raffles (1811) pemilik modal swasta hanya boleh menguasai lahan maksimal 45 tahun; di masa Hindia Belanda (1870) hanya boleh menguasai lahan maksimal selama 75 tahun; dan di masa Susilo Bambang Yudhoyono (UU 25/2007) pemilik modal diperbolehkan menguasai lahan selama 95 tahun. Teritorial Indonesia (tanah dan laut) telah dibagi dalam bentuk KK Migas, KK Pertambangan, HGU Perkebunan, dan HPH Hutan. Total 175 juta hektar (93% luas daratan Indonesia) milik pemodal swasta/asing(Sumber : Salamuddin Daeng(SD), Insititut Global Justice (IGJ)
* 2. Sebanyak 85% kekayaan migas, 75% kekayaan batubara, 50% lebih kekayaan perkebunan dan hutan dikuasai modal asing. Hasilnya 90% dikirim dan dinikmati oleh negara-negara maju. Sementara China tidak mengekspor batubara, Sekarang kita harus bertarung di pasar bebas dagang dengan China – Asean. Ibarat petinju kelas bulu diadu dengan petinju kelas berat dunia. Pasti Knock-Out ! Siapa yang melindungi rakyat dan tanah tumpah-darah kita ini?(Sumber : SD-IGJ)
* 3. Beberapa tahun terkhir kita impor 1,6 juta ton gula, 1,8 juta ton kedelai, 1,2 juta ton jagung, 1 juta ton bungkil makanan ternak, 1,5 juta ton garam, 100 ribu ton kacang tanah, bahkan pernah mengimpor sebanyak 2 juta ton beras(Sumber : RR) Pastinya ada yang salah dengan kebijakan yang diambil oleh Pemerintah Indonesia menyangkut sektor pertanian. Pasti juga ada agen kapitalis yang bermain di balik penindasan yang terjadi terhadap para petani Indonesia ini.
* 4. Penerimaan negara dari mineral dan batubara (minerba) hanya 3 persen (21 trilyun pada tahun 2006). Padahal kerusakan lingkungan dan hutan yang terjadi sangat dahsyat dan mengerikan!. Devisa remittance dari para tenaga kerja Indonesia (TKI) saja bisa mencapai 30 trilyun pada tahun sama.[Sumber : Tjatur Sapto Edy-(TSE)] Jadi kemanakah larinya hasil emas, tembaga, nikel, perak, batubara,timah,aluminium dan seterusnya, yang ribuan trilyun itu?…
* 5. Dari permainan ekspor – impor minyak mentah, pelaku perburuan rente migas ‘terpelihara’, dan setiap tahun negara dirugikan sampai 4 trilyun. Namun menguntungkan ‘oknum’ tertentu yg dikenal sebagai MR TWO DOLLARS dan memiliki hubungan dg penguasa(Sumber : RR).Inikah penyebab pansus BBM DPR RI tdk berkutik ? Malah mantan ketua pansus yang gagal itu jadi MENTERI.
* 6. Disepakati kontrak penjualan gas (LNG) ke luar negeri dengan harga antara tiga hingga 4 dollar Amerika/mmbtu. Padahal saat kontrak disepakati harga pasar internasional US$ 9/mmbtu(Sumber : TSE). Gas dipersembahkan buat siapa? Siapa yang bermain?
* 7. Dengan standar buatan Indonesia orang miskin di negeri ini tahun 2006 berjumlah 39 juta (pendapatan perhari 5.095,-) Tapi kalau memakai standar Bank Dunia/standar internasional US$ 2 per hari, maka orang miskin di Indonesia lebih kurang 144 juta orang (65%)(Sumber : FB). Lalu apa yang kita banggakan dari pemimpin bangsa ini?
* 8. Dengan 63 hypermarket, 16 supermarkets di 22 kota (termasuk 29 hypermartket Alfa dan jaringannya di seluruh Indonesia), maka Carefour Indonesia (komisarisnya jenderal-jenderal) total menguasai bisnis ritel. Bagaimana nasib jutaan warung-warung kelontong milik rakyat kecil? Atas nama liberalisme pasar semua digusur?
* 47. Disatu sisi APBN dalam 5 tahun terakhir meningkat 100%. Sumbngan dari pajak 70%, khusus dari PPH dan PPN significant. Tapi subsidi terus menurun dari 23,69% tahun 2005 menjadi 14,29% tahun 2010(Sumber ; SD-IGJ). Padahal kenaikan APBN seharusnya makin memperkuat BASIS KEBIJAKAN EKONOMI KERAKYATAN/ NASIONAL. bukan malah memberi stimulus fiskal(73 triliun tahun 2009 dan 60 triliun tahun 2010) kepada sektor swasta/asing. Pencabutan subsidi listrik/kenaikan TDL (yang sangat memberatkan rakyat!) misalnya bukankah salah satunya karena ingin mengakomodir kepentingan perusahaan2 asing yang ingin investasi disektor kelistrikan? APBN mengabdi untuk siapa?
* 48. Meskipun China dan India impor minyak masing masing 60% dan 80% dari kebutuhan dalam negerinya tapi tetap mensubsidi rakyatnya. INDONESIA yang punya cadangan 80 miliar barel (seharusnya bisa memproduksi 1,5 jt barel/hari daripada sekarang yang cuma 960 ribu) dan jauh lebih besar potensi minyaknya dari kedua negara tsb (Sumber : DR.KURTUBI),malah sibuk dengan rencana mengurangi subsidi utk rakyatnya. Padahal Indonesia masih punya cadangan gas yang luar biasa yang bisa mengganti peran minyak di industri. Mengapa subsidi utk rakyat yang terus diutak atik? Bukankah masih BANYAK PILIHAN KEBIJAKAN utk membela rakyat dan MEMPERKUAT BASIS EKONOMI KERAKYATAN melalui KEBIJAKAN MIGAS tanpa harus mengurangi subsidi? Minyak dan gas salah kelola? Dipersembahkan buat siapa?
* 49. Struktur sektor perbankan secara umum tlah dikuasai asing. Bank yg dominan saham asing ; DANAMON (68,83%), BUANA(61%), UOBI(100%), NISP(72%), OCBC(100%), CIMB NIAGA(60, 38%) BII(55,85%), BTPN(71,6%). Meskipun msh minoritas tapi BANK PANIN dan PERMATA masing2 sdh dikuasai asing dengan 35% dan 44,5%. Tahun 2011 akan dijual/privatisasi 10 BUMN, termasuk MANDIRI dan BNI .Selama 5 thn (2004- 2009) kredit bank asing Cuma ngucur 19,34% dan sekarang cendrung turun.dibawah bank pemerintah/swasta nasional(Sumber : AE. YUSTIKA, INDEF). Kerja bank memang NYEDOT UANG, tapi sedotan bank asing lari kemana ya?
* 50. Kekayaan Indonesia 10 tahun terakhir ini meningkat 5 kali lipat menjadi Rp16.200 triliun, tertinggi peningkatannya di ASIA PACIFIC. Dari 232 juta penduduk Indonesia, 60ribu orang punya kekayaan diatas 1 juta USD( lk rp 9 M), 20%(46.400.000 orang)kekayaannya antara 10ribu USD sd 100 ribu USD(Rp 90jt sd Rp 900 jt). Delapan puluh(80%) atau 185.600.000 orang kekayaannya dibawah USD 10 ribu atau Rp 90 jt(Sumber: Riset Global Wealth Report). Kekayaan meningkat tapi hutan gundul, perut bumi dikuras habis. Yang maha kaya segelintir manusia. Yang miskin makin melarat. Yang maha kaya simpan duitnya dimana ya ?
* 48. Meskipun China dan India impor minyak masing masing 60% dan 80% dari kebutuhan dalam negerinya tapi tetap mensubsidi rakyatnya. INDONESIA yang punya cadangan 80 miliar barel (seharusnya bisa memproduksi 1,5 jt barel/hari daripada sekarang yang cuma 960 ribu) dan jauh lebih besar potensi minyaknya dari kedua negara tsb (Sumber : DR.KURTUBI),malah sibuk dengan rencana mengurangi subsidi utk rakyatnya. Padahal Indonesia masih punya cadangan gas yang luar biasa yang bisa mengganti peran minyak di industri. Mengapa subsidi utk rakyat yang terus diutak atik? Bukankah masih BANYAK PILIHAN KEBIJAKAN utk membela rakyat dan MEMPERKUAT BASIS EKONOMI KERAKYATAN melalui KEBIJAKAN MIGAS tanpa harus mengurangi subsidi? Minyak dan gas salah kelola? Dipersembahkan buat siapa?
* 49. Struktur sektor perbankan secara umum tlah dikuasai asing. Bank yg dominan saham asing ; DANAMON (68,83%), BUANA(61%), UOBI(100%), NISP(72%), OCBC(100%), CIMB NIAGA(60, 38%) BII(55,85%), BTPN(71,6%). Meskipun msh minoritas tapi BANK PANIN dan PERMATA masing2 sdh dikuasai asing dengan 35% dan 44,5%. Tahun 2011 akan dijual/privatisasi 10 BUMN, termasuk MANDIRI dan BNI .Selama 5 thn (2004- 2009) kredit bank asing Cuma ngucur 19,34% dan sekarang cendrung turun.dibawah bank pemerintah/swasta nasional(Sumber : AE. YUSTIKA, INDEF). Kerja bank memang NYEDOT UANG, tapi sedotan bank asing lari kemana ya?
* 50. Kekayaan Indonesia 10 tahun terakhir ini meningkat 5 kali lipat menjadi Rp16.200 triliun, tertinggi peningkatannya di ASIA PACIFIC. Dari 232 juta penduduk Indonesia, 60ribu orang punya kekayaan diatas 1 juta USD( lk rp 9 M), 20%(46.400.000 orang)kekayaannya antara 10ribu USD sd 100 ribu USD(Rp 90jt sd Rp 900 jt). Delapan puluh(80%) atau 185.600.000 orang kekayaannya dibawah USD 10 ribu atau Rp 90 jt(Sumber: Riset Global Wealth Report). Kekayaan meningkat tapi hutan gundul, perut bumi dikuras habis. Yang maha kaya segelintir manusia. Yang miskin makin melarat. Yang maha kaya simpan duitnya dimana ya ?
KESIMPULAN
Setelah merenungi data/info tentang Indonesia dalam serial SMS tsb diatas maka perkenankanlah kami simpulkan sebagai berikut :
* 1.Benar bahwa Indonesia sejak awal Orba sampai sekarang telah terjebak dalam hutang yang dahsyat jumlahnya dan menjadi beban yang seakan tak berujung.
* 2. Akibat jebakan hutang yang besar dan berat tsb Indonesia TERSANDERA. Pihak asing dengan semangat kolonialis/imperialis “ meminta semacam kompensasi” yaitu dengan memberi keleluasaan kepada mereka utk menguasai/mengelola kekayaan alam(migas, mineral, batubara dll) dg alasan agar ada jaminan utuk membayar hutang yang berakibat secara politik dan ekonomi Indonesia berada dalam cengkeraman kapitalis asing dan akibatnya sebagai bangsa menjadi TIDAK MANDIRI. Indonesia menjadi BANGSA KLIEN(istilah Kuntowijoyo).
* 3. Penetrasi penguasaan SUMBERDAYA STRATEGIS INDONESIA (migas, mineral, batubara, BUMN, perbankan, keuangan, pangan dll) oleh asing dilakukan selain melalui kontrak/ investasi bisnis juga secara simultan melalui “pengaturan” dalam paket UU yang dipandu dan dibiayai asing dan tentu saja (dengan sadar atau tanpa disadari) merugikan kepentingan nasional . Dengan berbagai rekayasa satu persatu BUMN/BANK di PRIVATISASI/dijual sehingga perlahan tapi pasti atas nama liberalisasi pasar jatuh dalam cengkeraman asing’.
* 4. Mengingat kekayaan SDA,BUMN/PERBANKAN,sebagian dalam kendali asing,maka mayoritas rakyat tidak dapat menikmati kekayaan bangsanya secara optimal dan puluhan juta(bahkan memakai kriteria Bank Dunia seratus juta lebih) hidup dalam kemiskinan “abadi”. Ini karena banyak kebijakan strategis (contoh :migas ,TDL,subsidi APBN dll) harus “lebih dulu” mempertimbangkan kepentingan para kapitalis/asing yang berakibat kerugian besar /derita bagi rakyat.Kebijakan tsb menjadikan segelintir antek antek kapitalis makin kaya raya. Empat puluh tahun “janji trickle down effect” tidak terbukti menyejahterakan rakyat dan cuma kebohongan, malah makin menimbulkan KESENJANGAN LUAR BIASA yang mengganggu RASA KEADILAN dan makin RAWAN BAGI PENEGAKAN NKRI.
* 5. Sejalan dengan dengan liberalisasi ekonomi dilakukan juga liberalisasi politik dalam wujud DEMOKRASI LIBERAL. Dalam prakteknya yang terjadi adalah DEMOKRASI KRIMINAL(kata RIZAL RAMLI dan RIDWAN SAIDI menyetujui dg mengatakan CRIME DEMOCRACY). P roses dan outputnya penuh kejahatan. Recruitment kepemimpinan bangsa / nasional yang dihasilkan oleh crime democracy sebagian dipenuhi kaum oportunis, kurang nasionalis, pragmatis, transaksional, hedonis,tak bervisi,leadership skill lemah dll sehingga KUALITAS KEPEMIMPINAN bangsa/nasional merosot tajam.Kinerja kepemimpinan mulai tingkat nasional hingga daerah banyak tidak memuaskan rakyat.Pemimpin tak mengatasi masalah tapi menjadi bagian dari masalah. KKN meratulela pada semua institusi/ level kepemimpinan. Keteladanan makin langka,kemunafikan menjadi “show” dipentas terbuka.Dari segi SDA/keuangan bangsa dikendali asing, dari segi SDM/LEADERSHIP keropos dan juga manut pada corporatokrasi/asing. Dua komponen strategis bangsa SDA dan SDM merisaukan.Akan jadi negara gagal seperti yang diramal Jared Diamond ?
* 6. Pemilu/Pilpres/Pemilukada/Kongres Partai telah menjadi ajang PEMBELAJARAN MONEY POLITICS bagi rakyat.Sehingga rakyat bawah yang biasanya “polos” menjadi bermental transaksional. PESTA DEMOKRASI tak ubahnya “PESTA KEBOHONGAN MASSAL” (kader partai/capres/cagub/cabup obral janji bohong). Para calon dan pemilih saling mengakali. BOHONG dan TIDAK JUJUR membudaya? Rasa saling percaya(trust) menurun drastis.saling curiga meningkat dan berujung pada meletusnya kekerasan dan anarki. POLITIK PENCITRAAN telah membuat sebagian rakyat tanpa sadar ‘mengagumi penipu”. Akibatnya banyak pemilih yang menyesal kemudian.Secara umum rakyat sebagai SENDI UTAMA NEGARA TELAH RAPUH secara mental dan moral. Banyak yang apatis dan tak peduli pada apa yang dihadapi bangsanya karena kebohongan demi kebohongan yang disaksikan. Inilah output lain DEMOKRASI KRIMINAL.
Setelah merenungi data/info tentang Indonesia dalam serial SMS tsb diatas maka perkenankanlah kami simpulkan sebagai berikut :
* 1.Benar bahwa Indonesia sejak awal Orba sampai sekarang telah terjebak dalam hutang yang dahsyat jumlahnya dan menjadi beban yang seakan tak berujung.
* 2. Akibat jebakan hutang yang besar dan berat tsb Indonesia TERSANDERA. Pihak asing dengan semangat kolonialis/imperialis “ meminta semacam kompensasi” yaitu dengan memberi keleluasaan kepada mereka utk menguasai/mengelola kekayaan alam(migas, mineral, batubara dll) dg alasan agar ada jaminan utuk membayar hutang yang berakibat secara politik dan ekonomi Indonesia berada dalam cengkeraman kapitalis asing dan akibatnya sebagai bangsa menjadi TIDAK MANDIRI. Indonesia menjadi BANGSA KLIEN(istilah Kuntowijoyo).
* 3. Penetrasi penguasaan SUMBERDAYA STRATEGIS INDONESIA (migas, mineral, batubara, BUMN, perbankan, keuangan, pangan dll) oleh asing dilakukan selain melalui kontrak/ investasi bisnis juga secara simultan melalui “pengaturan” dalam paket UU yang dipandu dan dibiayai asing dan tentu saja (dengan sadar atau tanpa disadari) merugikan kepentingan nasional . Dengan berbagai rekayasa satu persatu BUMN/BANK di PRIVATISASI/dijual sehingga perlahan tapi pasti atas nama liberalisasi pasar jatuh dalam cengkeraman asing’.
* 4. Mengingat kekayaan SDA,BUMN/PERBANKAN,sebagian dalam kendali asing,maka mayoritas rakyat tidak dapat menikmati kekayaan bangsanya secara optimal dan puluhan juta(bahkan memakai kriteria Bank Dunia seratus juta lebih) hidup dalam kemiskinan “abadi”. Ini karena banyak kebijakan strategis (contoh :migas ,TDL,subsidi APBN dll) harus “lebih dulu” mempertimbangkan kepentingan para kapitalis/asing yang berakibat kerugian besar /derita bagi rakyat.Kebijakan tsb menjadikan segelintir antek antek kapitalis makin kaya raya. Empat puluh tahun “janji trickle down effect” tidak terbukti menyejahterakan rakyat dan cuma kebohongan, malah makin menimbulkan KESENJANGAN LUAR BIASA yang mengganggu RASA KEADILAN dan makin RAWAN BAGI PENEGAKAN NKRI.
* 5. Sejalan dengan dengan liberalisasi ekonomi dilakukan juga liberalisasi politik dalam wujud DEMOKRASI LIBERAL. Dalam prakteknya yang terjadi adalah DEMOKRASI KRIMINAL(kata RIZAL RAMLI dan RIDWAN SAIDI menyetujui dg mengatakan CRIME DEMOCRACY). P roses dan outputnya penuh kejahatan. Recruitment kepemimpinan bangsa / nasional yang dihasilkan oleh crime democracy sebagian dipenuhi kaum oportunis, kurang nasionalis, pragmatis, transaksional, hedonis,tak bervisi,leadership skill lemah dll sehingga KUALITAS KEPEMIMPINAN bangsa/nasional merosot tajam.Kinerja kepemimpinan mulai tingkat nasional hingga daerah banyak tidak memuaskan rakyat.Pemimpin tak mengatasi masalah tapi menjadi bagian dari masalah. KKN meratulela pada semua institusi/ level kepemimpinan. Keteladanan makin langka,kemunafikan menjadi “show” dipentas terbuka.Dari segi SDA/keuangan bangsa dikendali asing, dari segi SDM/LEADERSHIP keropos dan juga manut pada corporatokrasi/asing. Dua komponen strategis bangsa SDA dan SDM merisaukan.Akan jadi negara gagal seperti yang diramal Jared Diamond ?
* 6. Pemilu/Pilpres/Pemilukada/Kongres Partai telah menjadi ajang PEMBELAJARAN MONEY POLITICS bagi rakyat.Sehingga rakyat bawah yang biasanya “polos” menjadi bermental transaksional. PESTA DEMOKRASI tak ubahnya “PESTA KEBOHONGAN MASSAL” (kader partai/capres/cagub/cabup obral janji bohong). Para calon dan pemilih saling mengakali. BOHONG dan TIDAK JUJUR membudaya? Rasa saling percaya(trust) menurun drastis.saling curiga meningkat dan berujung pada meletusnya kekerasan dan anarki. POLITIK PENCITRAAN telah membuat sebagian rakyat tanpa sadar ‘mengagumi penipu”. Akibatnya banyak pemilih yang menyesal kemudian.Secara umum rakyat sebagai SENDI UTAMA NEGARA TELAH RAPUH secara mental dan moral. Banyak yang apatis dan tak peduli pada apa yang dihadapi bangsanya karena kebohongan demi kebohongan yang disaksikan. Inilah output lain DEMOKRASI KRIMINAL.
SARANPERTAMA, Praktek kriminal dalam demokrasi harus diakhiri agar outputnya melahirkan kader bangsa yang berkualitas. Mungkin dapat dipertimbangkan agar anggaran partai ditanggung negara dan iuran anggota, sehingga partai tidak dikuasai pemilik modal, bisa diaudit dan kader terbaik bisa eksis. Mengingat strategisnya kedudukan anggota DPR RI ( mengatur anggaran, membuat UU , pengawasan, melakukan fit and profer test pejabat pejabat penting negara dll) maka hemat kami rekruitmen anggota DPR RI tidak hanya diatur oleh partai masing masing dan diserahkan ke “mekanisme pasar yang sangat transaksional”(Pemilu yang penuh transaksi dan kejahatan). Terutama untuk caleg “nomor jadi” hemat kami harus digodok minimal setahun dalam semua aspek (knowledge, skill and attitude) dan bila perlu demi kepentingan negara disaring oleh KOMISI SELEKSI CALON PEJABAT NEGARA (penjelasan detail menyusul !) sehingga bukan caleg asal jadi dan selera subyektif penguasa partai yang sering KKN . Dengan demikian kita harapkan anggota parlemen berkinerja lebih baik, berwibawa di mata rakyat, dimata lembaga lembaga lain.
KEDUA, Untuk mencapai tujuan kemerdekaan sejati(agar rakyatsejaahtera dan tidak terbelenggu kemiskinan abadi) kiranya SELURUH ENERJI BANGSA (eksekutif, legislatif, yudikatif, tokoh bangsa, TNI, kampus, LSM,media massa, toga, tomas dan rakyat umumnya) BERSATU dan FOKUS dibawah panji PANCASILA / UUD45 berjuang bersama menguasai kembali (renegosiasi, eveluasi kritis, beli kembali/ buyback dll) SUMBER DAYA STRATEGIS yang terlanjur dominan dikuasai asing . Terhadap kontrak kontrak asing yang bermasalah(secara hukum,lingkungan, masalah tanah, dan merugikan rakyat) harus diambil alih oleh negara.Kita tidak anti asing, tetapi asing hanya sebagai PELENGKAP. Prioritas keberpihakan ditujukan pada membangun kedaulatan ekonomi nasional, bukan menjadi ANTEK ASING dengan membiarkan rezim neolib memperkosa bangsa. Atas pengelolaan/ penguasaan kekayaan alam oleh asing yang akan jatuh tempo kontraknya agar dikuasai kembali oleh negara. SDA lainnya yang belum dikelola sebaiknya disiapkan agar benar benar prioritas dikelola oleh kekuatan nasional. Semua UU yang merugikan negara(karena dibiayai asing!) khusus di bidang SDA, PANGAN,PERBANKAN,di amandemen. Hanya dengan cara ini INDONESIA akan MANDIRI dan BERDAULAT PENUH/MERDEKA SEJATI.Tidak dicocok hidungnya oleh korporatokrasi/neoimperialis/neokolonialis seperti sekarang ini sehingga nasib rakyat bagai tikus mati di lumbung dan kita hanya MENANGIS.
KEDUA, Untuk mencapai tujuan kemerdekaan sejati(agar rakyatsejaahtera dan tidak terbelenggu kemiskinan abadi) kiranya SELURUH ENERJI BANGSA (eksekutif, legislatif, yudikatif, tokoh bangsa, TNI, kampus, LSM,media massa, toga, tomas dan rakyat umumnya) BERSATU dan FOKUS dibawah panji PANCASILA / UUD45 berjuang bersama menguasai kembali (renegosiasi, eveluasi kritis, beli kembali/ buyback dll) SUMBER DAYA STRATEGIS yang terlanjur dominan dikuasai asing . Terhadap kontrak kontrak asing yang bermasalah(secara hukum,lingkungan, masalah tanah, dan merugikan rakyat) harus diambil alih oleh negara.Kita tidak anti asing, tetapi asing hanya sebagai PELENGKAP. Prioritas keberpihakan ditujukan pada membangun kedaulatan ekonomi nasional, bukan menjadi ANTEK ASING dengan membiarkan rezim neolib memperkosa bangsa. Atas pengelolaan/ penguasaan kekayaan alam oleh asing yang akan jatuh tempo kontraknya agar dikuasai kembali oleh negara. SDA lainnya yang belum dikelola sebaiknya disiapkan agar benar benar prioritas dikelola oleh kekuatan nasional. Semua UU yang merugikan negara(karena dibiayai asing!) khusus di bidang SDA, PANGAN,PERBANKAN,di amandemen. Hanya dengan cara ini INDONESIA akan MANDIRI dan BERDAULAT PENUH/MERDEKA SEJATI.Tidak dicocok hidungnya oleh korporatokrasi/neoimperialis/neokolonialis seperti sekarang ini sehingga nasib rakyat bagai tikus mati di lumbung dan kita hanya MENANGIS.
PENUTUPKerusakan dan kerawanan dalam bidang ideologi, pertahanan, pendidikan, sosial budaya, dll tentu ada ahlinya yang lebih kompeten menyimpulkan. Cukuplah kami sharing dengan issu utama diatas (politik ekonomi). Itupun sebatas “secuil pengetahuan dan penghayatan nurani” kami. Sangat kami yakini banyak yang lebih tahu dan jauh lebih cerdas tapi tak mau bersuara. Yang pintar dan tahu tapi tak mau bersuara/berbuat, kata orang bijak, ini juga KEJAHATAN.Ini juga masalah tersendiri di negara ini. Aduh memang ruwet bangsa ini…
No comments:
Post a Comment
put your email addreass