Thursday, April 28, 2016

BEBAN EKONOMI 2016 KIAN BERAT DAN LESU


Indonesia memang terbilang sukses dalam mengantisipasi dampak krisis keuangan global yang menerpa negara-negara besar, termasuk Amerika Serikat di tahun 2008.
 Padahal sampai hari ini beban kerusakan ekonomi yang ditimbulkan masih terasa. Di Amerika saja angka pengangguran dari hari ke hari semakin bertambah. Hingga akhirnya membuat Presiden Barack Obama harus mengemis mencari ladang pekerjaan bagi warganya ke Asia.


Beban Ekonomi 2016 Kian Berat
ndonesia memang terbilang sukses dalam mengantisipasi dampak krisis keuangan global yang menerpa negara-negara besar, termasuk Amerika Serikat di tahun 2008.

Padahal sampai hari ini beban kerusakan ekonomi yang ditimbulkan masih terasa. Di Amerika saja angka pengangguran dari hari ke hari semakin bertambah. Hingga akhirnya membuat Presiden Barack Obama harus mengemis mencari ladang pekerjaan bagi warganya ke Asia.

Lantas, bagaimana dengan ekonomi Indonesia di tahun 2011? Sepanjang tahun 2010 ekonomi Indonesia masih dibilang stagnan. Belum ada pencapaian ekonomi yang sepktakuler yang mampu mengangkat kualitas hidup masyarakat Indonesia ke tahap yang lebih baik. Meskipun harus diakui jika pertumbuhan ekonomi naik sampai 6%.

Sejumlah pengamat memprediksi masih ada ancaman yang cukup serius yang akan dihadapi Indonesia di tahun 2011. Beberapa catatan itu antara lain gejolak harga pangan dunia serta dampak pembatasan konsumsi BBM bersubsidi yang bisa menjadi ancaman bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2011.

Menurut Ekonom Danareksa Research Institute Purbaya Yudhi Sadewa, kedua faktor itu bisa memicu terjadinya inflasi dan mengerek suku bunga acuan Bank Indonesia yang kini ada di 6,5%. Kenaikan itu bisa mengambat pertumbuhan ekonomi 2016

Meskipun ia menilai prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia secara umum cerah hingga 2016. Ia tidak melihat adanya gangguan signifikan bagi Indonesia untuk tumbuh 6,4% di 2011. Kecuali gejolak ekonomi dunia yang berpeluang mengancam stabilitas ekonomi dalam negeri.   

Purbaya memperkirakan harga pangan dunia akan terus meningkat. Karena itu, pemerintah harus mengantisipasi sehingga tidak menyebabkan inflasi tinggi. "Sejak awal tahun ini sudah terlihat tekanan inflasi dari sektor pangan cukup signifikan," katanya dalam HIPMI Economic Outlook 2015

Senada dengan itu, pengamat ekonomi ECONIT Hendri Saparini menilai tantangan ekonomi Indonesia di tahun 2011 semakin berat. Ia menilai pembatasan subsidi BBM menjadi pemicu yang memberatkan ekonomi di tahun 2016 

"Jadi kalau kita lihat harga minyak terus meningkat sementara kita sedang dalam masa recovery, tiba-tiba mengurangi subsidi itu artinya akan menekan daya saing kita. Daya saing produk dan jasa Indonesia. Ini mestinya ada sesuatu yang harus diwaspadai, mestinya ini menjadi pilihan kebijakan yang terakhir, karena pembebanan dengan pengurangan subsidi, itu dipastikan akan memberatkan ekonomi," katanya kepada 

Pembatasan subsidi BBM dengan membebankan kepada rakyat sangatlah tidak fair. Terlebih, DPR maupun Pemerintah belum memiliki struktur biaya produksi BBM secara rinci. Padahal kalau itu dimiliki, kata Hendri, maka akan ada pos-pos pengeluaran atau pos biaya di dalam struktur produksi BBM yang sebenarnya bisa dilakukan secara efisien, seperti pengadaan minyak mentah.

"Bayangkan, hingga hari ini masih ada peran dari broker, hingga itu mengakibatkan kenaikan harga 1 sampai 2 dolar. Ini tidak pernah dilakukan pemerintah, koreksi ini padahal kita sudah sampaikan sejak tahun 2005," katanya.

Selain itu, perlu adanya alternatif kebijakan agar kilang minyak dalam negeri disuplay oleh minyak yang diproduksi dalam negeri pula. Kalau kemudian pemerintah tidak mau melakukan upaya keras dan tidak memaksa mengalihakan beban ini kepada masyarakat luas ini sangat tidak fair.

"Kalau dikatakan penghematan ini digunakan untuk infrastruktur, beberapa kali konversi kenaikan minyak ini untuk membangun infrastruktur. Kita ingat tahun 2005, dana konversi ini akan digunakan untuk energi alternatif, hingga hari ini belum ada energi alternatif dari BBM. Waktu itu ada batu bara, tetapi hanya setengah jalan, kemudian tidak digunakan lagi, kemudian ada niagara, itu juga tidak dilakukan lagi. Jadi kalau sekarang ini dilakukan penghematan subsidi yang pasti masyarakat itu akan mengalami beban yang lebih berat, sementara belum tentu itu bisa meningkatkan efisiensi ekonomi

No comments:

Post a Comment

put your email addreass

With my lovely life 🌹❤️

my lovely wife hanya maut yg memisahkan antara aku dan kamu